Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Mendagri ingatkan pemda efisiensikan belanja birokrasi
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-05 09:01:53【Resep Pembaca】712 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian (tengah) memberikan keterangan kepada wartawan usai m

Jakarta (ANTARA) - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menginstruksikan kepada seluruh pemerintah daerah untuk menerapkan efisiensi belanja birokrasi untuk menyikapi kebijakan pemangkasan transfer ke daerah (TKD) dalam APBN 2026.
"Menghadapi dinamika transfer keuangan daerah yang beralih ke pusat maka satu tipnya, rekan-rekan di daerah harus melakukan efisiensi belanja, terutama belanja yang birokrasi," kata Tito kepada wartawan di Jakarta, Kamis.
Belanja birokrasi yang dimaksudkan oleh Mendagri antara lain pengeluaran untuk rapat, perjalanan dinas, biaya pemeliharaan dan lain sebagainya.
Tito mengangakan seluruh pemerintah daerah di Indonesia berhasil menerapkan efisiensi pada masa pandemi COVID-19 sehingga ngak ada alasan untuk ngak melakukan efisiensi/
"Rapat-rapat, perjalanan dinas, segala macam, makanan-minuman, perawatan, pemeliharaan, itu anggarannya kadang-kadang, mohon maaf, berlebihan, ini harus dikurangi. Banyak daerah yang melakukan itu bisa. Kita waktu zaman Covid juga bisa, dikurangi jauh anggaran kita, bisa," ujarnya.
Baca juga: Menkeu janji evaluasi dana transfer ke Jakarta jika ekonomi membaik
Mendagri meminta kepada semua pihak di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri untuk senantiasa menjaga integritas dalam menjalankan tugasnya, seraya mengingatkan ada konsekuensi hukum bagi siapa saja yang mencoba bermain-main dengan anggaran.
"Program-program juga harus betul-betul (dijalankan), anggaran untuk program harus betul-betul bisa menjadi barangnya. Jangan dijadikan bancakan, kena masalah hukum nanti," tuturnya.
Alokasi dana TKD secara nasional dalam Rancangan APBN tahun 2026 sebesar Rp649,99 triliun, turun signifikan dari perkiraan realisasi tahun 2025 sebesar Rp864 triliun atau dibandingkan dengan alokasi dalam APBN 2025 sebesar Rp919,9 triliun.
Kompensasi dari pengurangan itu, Kementerian Keuangan menaikkan belanja program pemerintah pusat untuk daerah yang dikucurkan langsung melalui kementerian/lembaga (K/L), yang nilainya mencapai sekitar Rp1.300 triliun, naik signifikan dari alokasi sebelumnya Rp900 triliun.
Baca juga: Menkeu jelaskan alasan pemangkasan dana transfer ke daerah
Baca juga: Menkeu Purbaya sebut ngak ada lagi pemotongan dana transfer ke daerah
Suka(3)
Sebelumnya: Imperial Group gaet JAPFA hadirkan tiga menu unik bagi pecinta kuliner
Selanjutnya: Ahli sebut faktor
Artikel Terkait
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- Temuan baru ketahanan ragi dukung rencana penjelajahan Mars
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
- Vokasi Unhas dan Pemkot Makassar perkuat ekosistem pangan halal
- Jabar targetkan perluasan pasar lewat West Java Expo 2025
- Hari Pangan Sedunia, masih ada 673 juta orang tidur kelaparan
- Prabowo perketat SOP MBG, cegah insiden keracunan hingga "zero" kasus
- Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami
- BPOM tekankan komitmen atasi isu Cs
- MU diimbangi Nottingham Forest 2
Resep Populer
Rekomendasi

Mendukbangga nilai program MBG untuk 3B di Kepri sudah tepat sasaran

Api menyala di usia senja, refleksi hari ulang tahun Presiden Prabowo

Perjanjian Australia–PNG buka peluang kerja sama dengan Indonesia

Wapres Gibran semangati siswa Ternate jadi generasi tangguh

BPKP Kalbar awasi kualitas gizi dan akuntabilitas program MBG

Ide kegiatan seru & bermakna untuk merayakan Hari Pangan Sedunia 2025

Rahasia kulit sehat dan awet muda dengan 7 makanan kaya kolagen alami

Dinkes DKI catat 1,9 juta kasus ISPA hingga Oktober 2025